Blogger templates

MEMBONGKAR KEDUSTAAN AL – MAQDISIY DALAM KITABNYA PEMBONGKARAN YANG JELAS ATAS PENGKAFIRAN NEGERI SAUDI seri ke- III


KOREKSI


MEMBONGKAR KEDUSTAAN AL – MAQDISIY DALAM KITABNYA PEMBONGKARAN YANG JELAS ATAS PENGKAFIRAN NEGERI SAUDI seri ke- III

Oleh: Asy Syeikh Abdul Aziz bin RoyyisAr Royyis
Penerjemah: Abu Ammar As Salafiy
Editor dan peneliti: Mujahid As Salafiy

Berkata Syeikh Abdul Aziz ar Royyis:
Setelah saya menulis surat kepada Syeikh Abdulloh As Sabt, kemudian sayapun memnulis kembali surat kepada beliau yang isinya adalah sebagai berikut:

Kepada yang Mulia
 Asy Syeikh Abdulloh as Sabt-semoga Alloh senantiasa menjadikan beliau sebagai pembela sunnah-

As Salamu ‘alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh….
Adapun sesudah itu:
Saya sungguh berterimakasih kepadamu atas apa yang telah anda bersedia dengannya yaitu berupa keterangan – keterangan tentang seorang yang gila yakni “Abu Muhammad al Maqdisiy Ishom al Burqowiy”-semoga Alloh mencukupkan kaum muslimin dari kejelekannya-. Karena itu berikut ini adalah sebagian pertanyaan yang saya senang dan berharap anda bersedia memerikan jawaban atasnya:
Pertanyaan ke 1       : bagaimana   keadaan  Abu Muhammad  al Maqdisiy secara
  keilmuan,  apakah  dia  telah menimba Ilmu dari salah  satu  
  seorang ulama’ disaat dia tinggal di Kuwait?
Pertanyaan ke 2       : apa dampak     negative        (Abu Muhammad al Maqdisiy) 
  terhadappara    saudara – saudara di Kuwait dan umumnya
  bagi dunia Islam termasuk Negara Saudi?
Pertanyaan ke 3       : apakah  anda mengira bahwa Abu Muhammad al Maqdisiy
  Adalah   orang yang mengarang kitab Al Kawasiful Jaliyyah
  fii Kufri Daulatis Su’udiyyah?

Saya mohon kepada anda agar memberikan sekaligus sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut. Dan semoga jawaban anda menjadi suatu dasar sebagai tempat pengambilan keterangan tentang orang gila ini. Semoga Alloh membalas anda dengan sutu kebaikan……

Kemudian beliau nengirimkan kepada saya pertanyaan tersebut, inilah konteks jawabannya:


Bismillahir rohmanir rohim
Saudaraku yang mulia Asy Syeikh Abdul Aziz Ar Rosyyis-semoga Alloh selalu memberikan taufiq padanya-. Amin

Wa’alaikum salam wa rohmatullohi wa barokatuh:
Selanjutnya: saya senang untuk menyebutkan apa yang saya ketahui terkhusus tentang Abu Muhammad al Maqdisiy dengan menyandarkan terhadap pembahasan yang telah lalu.
Jawaban atas pertanyaan ke 1 anda :
a.    Terkait apa yang saya ketahui bahwa sesungguhnya laki – laki ini (Abu Muhammad al Maqdisiy) belum pernah menimba ilmu disisi para Masyayikh di Kuwait, akan tetapi puncak dari belajarnya adalah kepada Muhammad Surur dan tidaklah diketahui pula bahwa dia belajar kepada Masyayikh pembawa Aqidah salafiyyah di Kuwait.
b.    Setelah dia kembali dari Afghonistan, dia langsung berhubungan dengan sisa – sisa kelompok Juhaiman di Kuwait dan mereka tidak menimba Ilmu bahkan kebanyakan mereka berbicara tentang (kejelekan) penguasa serta kebanyakan mereka berbicara masalah pergerakan dan pembangkitan (keterpurukan Islam). Mereka sungguh disayangkan dalam pokok permasalahan al wala’ wal Baro’, mereka tenggelam pada pengkokohan dan dukungan untuk Ikhwanul Muslimin, dan mereka memerangi para Salafiyyin dengan tuduhan bahwa mereka adalah pegawai sebuah sitem aturan.
c.    Orang laki – laki ini(Abu Muhammad al Maqdisiy) bukanlah seeorang penuntut ilmu. Oleh karena itu sesungguhnya ilmu yang ia dapatkan dari Muhammad Surur dan dari semisalnya hanyalah ilmu As Siyasah Al Hauja’(politik yang berjalan cepat) yang ilmu tersebut sebenarnya tidak pantas dan tidak layak bagi ummat ini .

Dan ringkas perkataan sesungguhnya mereka itu adalah suatu kelompok dari kalangan orang – orang yang mengetahui dan mempunyai pemikiran As Siyasah al Hauja’ ini. Mereka tidaklah termasuk para penuntuk ilmu, akan tetapi mereka hanya sekedar menghafal beberapa kumpulan nash – nash/dalil – dalil kemudian mereka mengambil sebagiannya untuk apa yang mereka inginkan tanpa kembali pada keterangan ahlul ilmi dan ini merupakan cirri khas mereka, baik kelompok takfir di Mesir atau selainnya atau juga pada kelompok Juhaiman.
Jawaban pertanyaan yang ke 2:
Adapun pengaruh orang sesat ini di Kuwait seungguh lemah, dikarenakan beberapa perkara diantaranya:
a.    Sesungguhnya Abu Muhammad al Maqdisiy telah meninggalkan Kuwait semenjak waktu yang lama sebelum nampak pemikiran takfir pada dirinya dan sebelum Nampak pula pemikiran takfir pada kelompok sisa – sisa Juhaiman.
b.    Sesungguhnya pengaruh pemikirannyaa itu pada pemuda Palestina secara khusus, dikarenakan dia adalah orang Palestina sehingga ia tidak biasa menyebarluaskan pemikiran takfiri di Negara Kuwait sebagaimana selain dia dari kalangan orang – orang asal Kuwait juga ikut andil dalam menyebarluaskan.
c.    Sesungguhnya yang paling utama dan penting bahwa barisan Salafi yang berhubungan dengan Ulama’ sangatlah kuat di Kuwait-segala puji hanya milik Alloh- maka keutamaan daerah – daerah Kuwait berisi penuh dengan saudara – saudara kami para salafiyyin dari kalangan penceramah – penceramahdan dari kalangan pengajar, karena itu hal ini menghalangi tersebarnya pemikiran takfiri. Oleh karena itu para Qutbiyyun (para pengikut sayyid Quthb) dan kelompok Harokah Ilmiyyah yang berasal dari Kuwait tidak berani menampakkan dengan jelas dan terang madzab mereka dalam hal memberontak kepada penguasa dan mengkafirkannya, akan tetapi mereka hanyalah menyesatkan manusia yang kondisi mereka bodoh dan suka marah.
d.    Akan tetapi tidak diragukan bahwa mereka memiliki pengaruh atas sebagian pemuda, akan tetapi saya yakini bahwa pengaruh mereka di Negara Saudi sangatlah lemah. Karena itu mereka yang mengharumkan dan memelihara manhaj Sayyid Quthb disana hanyalah menyandarkan perkataan semisal ini dan itu    kepada sayyid Quthb, kalau tidak seperti itu maka sangatlah sulit.

Jawaban pertanyaan ke-3:
Adapun kitab Al KawaSyiful Jaliyyah Fii Kufri Daulatis Su’udiyyah, maka sungguh ketika saya pertama kali meneliti kitab tersebut dan kesepakatan para orang yang membaca pada saat tersebarnya di Afghonistan, menyimpulkan bahwa kitab Al Kawasyiful Jaliyyah Fii Kufri Daulatis Su’udiyyah ini adalah hasil karya dari kalangan Masyayikh Su’udiyyah dan selainnya yang berpemikiran takfir serta kitab tersebut belum dinisbahkan kepada Abu Muhammad al Maqdisiy kecuali pada saat akhir – akhir ini.
Barang siapa yang mendalami padsa konteks – konteks kitab Al KAwasiful Jaliyyah tersebut tentu akan Nampak baginya dengan jelas bahwa pengarang kitab tersebut lebih dari satu orang, sebagaimana pula keadaan kitab “Ma’alimul Intholaaqotil Kubro” yang tersebar pada masa itu. Setiap orang yang meneliti cara – cara metode penulisan pada kitab Al Kawasyiful Jaliyyah dan meneliti kitab al Maqdisiy yang lain maka akan Nampak jelas baginya suatu keadaan antara dua ungkapan.
Oleh karena itu saya memastikan bahwa kita Al Kawasyiful Jaliyyah dibikin tanpa meminta pendapat pihak yang yang menyiarkan pada saat itu dan kitabnya (Al Kawasyiful Jaliyyah itu) merupakan hasil dari orang – orang Jaziroh araob. Pemastian dan penetapanku mengenai hal ini semenjak dahulu sebelum nampaknya fitanh ini.
Sebagaimana saya juga telah memastikan dan menetapkan bahwa kitab Rof’ul Iltibas yang disandarkan kepada Juhaiman juga bkan merupakan karangan Juhaiman.
Sesungguhnya cara metode penulisan pada kitab Al Kawasyiful Jaliyyah adalah metode yang sangat memuaskan dan tulisn – tulisan yang jelas menunjukkan bahwa pengarang kitab Al Kawasyiful Jaliyyah adalah seorang yang kokoh dalam mendalami berita penduduk Nejd, sedangkan data – data pengetahuan ini tidak terpenuhi oleh Abu Muhammad al Maqdisiy dan juga tidak terpenuhi pula oleh Muhammad Surur waktu itu.
Maka ringkasnya bahwa kitab Al Kawasyiful Jaliyyah ini ditulis oleh anak – anak Jaziroh arob dari kalangan orang – orang yang dendam terhadap Negara Saudi dan sepertinya orang yang member data – data secara terbuka dan penyiaran – penyiara mengenai Negara Saudi adalah orang yang bernama “Faqih”. Oleh karena itu orang yang membaca kitab Al Kawasyiful Jaliyyah akan mendapatkan penggabungan dua metode penulisan.
Inilah apa yang dapat saya sampaikan dalam perkara ini, dan hanyalah kepada Alloh saya meminta agar menolong Ahlul Haq untuk membongkar para pengekor hawa nafsu. Sungguh membongkar aib – aib dan kejahatan mereka adalah Jihad di jalan Alloh.
والله هادي للحق
كتبه محبكم
أبو معاوية/ عبد الله السب
Dan Alloh-lah dzat yang member petunjuk kepada kebenaran
Telah menulisnya orang yang mencintaimu Abu Mu’awiyah/Abdulloh As Sabt