Blogger templates

PEDANG MENGHUNUS TEPAT DI JANTUNG ABU BAKAR BA’ASYIR

PEDANG MENGHUNUS TEPAT DI JANTUNG ABU BAKAR BA’ASYIR


Mengenal sosok abu bakar ba’asyir,siapakah dia mengapa banyak masyarakat yang memuji tokoh DI/TII ini.

Sungguh mengherankan simpatisan semu tanpa memeriksa latar belakang ABU BAKAR BA’ASYIR

ABU BAKAR BA’ASYIR berduet dengan ABDULLAH SUNGKAR dalam sepenggal cerita untuk jadikan reprensi

Pertengahan dekade 1980-an, ketika Borobudur jadi sasaran bom, militer semakin represif, Abdullah Sungkar dan Baasyir pun lari ke Johor, untuk kemudian ke Selangor. Nah, setelah beberapa tahun berdakwah di Malaysia, duo kiyai pentolan dari Ngruki ini kemudian mendirikan Jemaah Islamiyah (JI). Sebelumnya, beberapa kader DII atau NII telah lebih dulu bermukim di Malaysia. Salah satunya, Abdussalam Rasyidi, yang kini lebih dikenal sebagai Syaykh A.S. Panji Gumilang, pimpinan NII faksi Al-Zaytun–pengelola Universitas Al-Zaytun dan Ma’had Al-Zaytun di Indramayu. Konon, menurut desas-desus di kelompok DI Zaytun ini, Abdussalam punya andil dalam pelarian Sungkar dan Baasyir. Memang, Abdussalam kemudian lebih banyak bermukim di Sabah (Malaysia Timur), sedangkan duo Ngruki kemudian bermukim di Negeri Sembilan (Malaysia Barat).

Di Malaysia, dakwah Sungkar dan Baasyir berjalan mulus. Mereka mulai melakukan perekrutan anggota DI. Beberapa nama yang berhasil berbaiat di hadapan Sungkar dan Baasyir yakni: Hambali, Ali Ghufron, dan Imam Samudera. Di Malaysia, Sungkar bertemu dengan Syaykh Rasul Sayyaf, salah seorang pimpinan Mujahidin Afganistan. Dalam pertemuan itu tercapai kesepakatan kerjasama antara kelompok Syaikh Rasul Sayyaf dengan DI pimpinan Sungkar dalam bentuk pelatihan militer di Afganistan bagi para kader DI. Beberapa kader pun dikirim ke Afghan, termasuk Hambali, Ali Ghufron, dan Imam Samudera.

Sayang, hubungan Sungkar-Baasyir dan tokoh-tokoh DI di tanah air merenggang. Itu karena duet Sungkar-Baasyir dianggap lalai berkoordinasi dengan Amir NII di tanah air, termasuk dalam pengiriman para kader DI ke Afghan.

Singkat cerita, Sungkar-Baasyir mendirikan Jamaah Islamiyah (JI). Keputusan itu sungguh masuk akal karena nama JI jauh lebih universal ketimbang NII, yang sangat Indonesia sentris. Langkah semacam ini juga diikuti oleh NII faksi Al-Zaytun yang memodifikasi sebutan NII di Malaysia menjadi DIN (Daulah Islamiyah Nusantara).

Kita cukupkan di sini sebagai bukti riwayat alur cerita sosok abu bakar ba’asyir sebagai renungan untuk umat islam yang telanjur terjerumus memuja abu bakar ba’asyir yang tidak pernah sama sekali memperjuangkan agama ini terkecuali hanya ingin membuat kekacauan di tengah2 umat islam dan menumpahkan darah umat islam dengan cara merekrut penganten (BOM BUNUH DIRI) dari kalangan anak2 muda yang bodoh mudah di doktrin untuk mengorbankan diri lalu di iming2in masuk surga.

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka kelak ia akan disiksa dengan sesuatu tersebut pada hari kiamat”. [HR. Al-Bukhoriy (no. 6047), dan Muslim (no. 176)]

lalu Abu Umamah berkata:
كِلَابُ النَّارِ شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ خَيْرُ قَتْلَى من قَتَلُوهُ

“anjing-anjing neraka, (mereka) seburuk-buruk yang terbunuh dibawah kolong langit,dan sebaik-baik yang terbunuh adalah yang mereka bunuh.”
Lalu Abu Umamah berkata:sekiranya aku tidak mendengar hadits ini (dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam) sekali,dua kali sampai tujuh kali, aku tidak akan memberitakannya kepada kalian.”
(HR.Tirmidzi:3000)
Pertama, tentang keterangan yang ditunjukkan oleh hadits-hadits yang mutawatir dari Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam tentang celaan terhadap kaum Khawarij sepanjang masa, abad dan tahun –selama-lamanya-, serta cercaan dan kemurkaan atas mereka.

Beliau menggelari mereka bahwa “Mereka adalah anjing-anjing neraka”, “Mereka adalah orang-orang bodoh yang baru tumbuh” dan “Mereka berbicara dari ucapan manusia terbaik, akan tetapi mereka keluar dari Islam seperti tembusnya anak panah dari buruannya.”

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam (juga) memerintahkan untuk membunuh dan memerangi mereka. Beliau bersabda, “Mereka adalah seburuk-buruk makhluk dan yang paling buruk tabiatnya”, “Mayat mereka adalah seburuk-buruk mayat di kolong langit”, “Berbahagialah orang yang membunuh mereka dan dibunuh oleh mereka”, “Kalau aku dapati mereka, niscaya aku akan binasakan mereka seperti binasanya kaum ‘Ad dan Iram”.

Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saat terjadinya perpecahan di antara kaum muslimin, akan keluarlah di antara mereka mâriqah yang akan diperangi oleh kelompok yang paling dekat dengan kebenaran, kemudian kelompok yang berada di atas kebenaran tersebut dapat membasmi mereka.”

Benarlah sabda beliau ini. Penduduk Nahrawan di Irak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan ‘Ali radhiyallâhu ‘anhu. Perang terhadap mereka saat itu di bawah pimpinan ‘Ali radhiyallâhu ‘anhu bersama para tokoh Islam dari kalangan shahabat dan tabi’in.

‘Ali dan para shahabatnya radhiyallâhu ‘anhum (berada di atas) kebenaran dalam memerangi kaum Khawarij, sebagaimana faksinya lebih dekat kepada kebenaran dari faksi Mu’awiyah dan para shahabatnya radhiyallâhu ‘anhum.

Kedua, wajib atas setiap muslim untuk membenci kaum Khawarij, dan membantu pihak berwajib untuk membongkar kedok mereka. Sebab, menutupi dan tidak menunjukkan markas dan (kamp) konsentrasi mereka adalah membantu mereka dalam dosa dan permusuhan. Tidak bisa terlepas tanggung jawab seorang muslim yang mengetahui rencana dari perencanaan yang membahayakan ahlul Islam berupa pembunuhan jiwa, baik yang terjaga dengan Islam karena sebagai pemeluknya, atau terjaga dengan Islam karena hubungan perjanjian. Yang kami maksud dengan terjaga dengan Islam karena perjanjian adalah kaum kuffar yang tinggal di tengah-tengah kaum muslimin, baik sebagai pekerja atau penduduk. Mereka mendapatkan perlindungan, perjanjian dan keamanan dari pemerintah yang muslim.

Jangan bersimpati kepada mereka dengan melakukan demonstrasi, keluar ke jalan-jalan (membentuk) konsentrasi massa, atau penghujatan di media massa , baik koran, radio, televisi atau selainnya.

Tidak ada yang menggelari mereka dengan syuhada (orang yang mati syahid), kecuali dua jenis manusia:

Pertama, orang bodoh yang tidak memiliki pemahaman terhadap As-Sunnah yang dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, antara hak dan batil, dan antara sunnah dan bid’ah.

Kedua, Pengekor hawa nafsu dan orang-orang sesat yang menyimpang dari As-Sunnah. Mereka melakukan demontrasi, penghujatan, konsentrasi massa, dan memuji kaum Khawarij yang menyimpang tersebut.

Di antara upaya mereka untuk memuji mereka adalah menyebutkan karamah –sebagaimana tersebut dalam pertanyaan-. Ini termasuk kedustaan, kebohongan, bahan tertawaan manusia, anjuran terhadap bid’ah, menyebarkan kesesatan, membungkam As-Sunnah dan mengangkat bid’ah serta membantu para pelakunya.

Mereka tidak diterima persaksiannya, sebab mereka adalah musuh Ahlus Sunnah. Di antara prinsip dasar dan pokok orang-orang tersebut adalah bolehnya berdusta dalam membela mereka dan membantu penyebaran kebatilan mereka.

Hati-hati dan berhati-hatilah, wahai kaum muslimin dan muslimah, saudara dan saudari kami serta anak-anak kami di Indonesia, untuk tidak tertipu dengan mereka.

Saya nasihatkan pula kepada ahlul ilmi di negeri kalian untuk segera menyingkap kesesatan ini dan membantahnya dengan ilmu yang dibangun diatas Al-Qur`ân dan As-Sunnah.

sebagaimana umat islam kita tahu bahayanya orang2 khawarij pengikut abu bakar ba’asyir,selayaknya kita tahu bagaimana dampaknya jika anak anak kita menjadi pengikut abu bakar ba’asyir yang siap berkorban untuk menjadi penganten (bom bunuh diri) setelah terjadi kita akan tahu begitu menyesal yang sangat mendalam karena tidak memperigati kepada anak kita sejak dini dan tidak memerangi pengikut ABU BAKAR BA’ASYIR dari lingkungan kita

dan mulai munculnya fenomena akhir2 ini banyaknya orang yang mengKAFIRkan kerajaan SAUDI ARABIA dengan berbagai alasan mereka mengkafirkan karena menuduh raja Saudi Arabia bersengkongkol dengan amerika.

Padahal jelas seorang muslim di perbolehkan untuk menjalin hubungan dengan orang2 kafir selagi tidak mengusir dari tempat tinggalnya umat islam dan memeranginya.

Dan mereka pengikut ABU BAKAR BA’ASYIR tidak membagi dalam pembagian non muslim ada 3

1.kafir harbi (layak di perangi)

2.kafir zhimi (haram di perangi)

3.kafir mu’ahad (haram di perangi)

Dan mereka mengangap semua orang kafir itu harus di perangi walaupun kafir mua’had sekalipun.
Di dalam sebuah hadits, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda dalam menjelaskan bahwa orang-orang kafir (selain kafir harbi) tidak boleh dibunuh,

مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيْحَهَا تُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا

” Barangsiapa yang membunuh kafir mu’ahad, ia tidak akan mencium bau surga, dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan 40 tahun ” . [HR. Al-Bukhary dalam Shohih-nya (3166)]

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

أَلاَ مَنْ ظَلَمَ مُعَاهَدًا أَوْ انْتَقَصَهُ أَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتِهِ أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيبِ نَفْسٍ فَأَنَا حَجِيجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Ingatlah, siapa yang menzholimi seorang kafir mu’ahad, merendahkannya, membebani di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya, tanpa keridhoan dirinya, maka saya adalah lawan bertikainya pada hari kiamat [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (3052). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (445)]

Abdur Ra’uf Al-Munawiy Asy-Syafi’iy -rahimahullah- berkata ketika menerangkan hadits yang semakna dengan hadits di atas, “Orang kafir yang diberi jaminan keamanan (oleh pemerintah muslim), dan orang mukmin, tidak boleh diganggu jiwa, anggota badan, dan hartanya selama masih ada ikatan perjanjian dan jaminan keamanan. Bagi permasalahan ini ada syarat-syarat dan hukum-hukumnya yang telah dijelaskan dalam kitab-kitab furu’ (fiqih)”. [Lihat Faidhul Qodir (6/318)]

HIZBU TAHRIR INDONESIA sejalan dengan pemahaman pengikut ABU BAKAR BA’ASYIR tentang KERAJAAN SAUDI ARABIA sebagaimana mereka katakan DARUL KUFFAR (negeri kafir)

Begitu lancangnya mereka ANAK DAJJAL (sebagaimana rosulullah shalallahu alaihi wa salam peringatkan khawarij termasuk pengikut DAJJAL)

Begitu DASYATnya mereka mengucapkan perkataan KUFUR yang bisa membatalkan syahadat mereka pengikut ABU BAKAR BA’ASYIR dan HIZBU TAHRIR INDONESIA(mendekati keKUFURan).

Karena KOTA SUCI MEKKAH dan MADINAH di jaga oleh para malaikat dan gangguan DAJJAL

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ

“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)

Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)

Bagaimana bisa mereka katakan KERAJAAN SAUDI ARABIA menjadi DARUL KUFFAR (Negara kafir)?

Apakah mereka katakan ROSULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WA SALAM berdusta tentang perkara ini ?

Mereka HIZBU TAHRIR INDONESIA dan pengikut ABU BAKAR BA’ASYIR medekati keKUFURAN dalam perkara ini.karena lancang terhadap JAMINAN kota suci mekkah dan madinah sebagai NEGERI KAUM MUSLIMIN yang paling UTAMA.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَنَا بَرِيْءٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ يُقِيْمُ بَيْنَ الْمُشْرِكِيْنَ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ الله لِمَ ؟ قَالَ لاَ تَرَاءى نَارُهُمَا

Artinya: “Aku berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal diantara orang-orang musyrik. Mereka bertanya: Wahai Rasululloh mengapa? Beliau menjawab: Api keduanya tidak akan bersatu.” [HR Abu Dawud 2645, At Tirmidzi 1605dan An Nasaai 8/36 dishahihkan Al Albani dalam Irwa’ul Gholil No.1207]

Ibnul Atsiir rahimahullah berkata: “Maknanya menjadi keharusan dan kewajiban seorang muslim untuk bertempat tinggal jauh dari rumah orang musyrik dan tidak tinggal ditempat yang apinya dinyalakan akan menampakkan api kaum musyrik jika dinyalakan didekat rumahnya (bertetangga dekat (red). Tetapi hendaknya tinggal bersama kaum muslimin di negeri mereka. Sebab dilarangnya bertetangga dengan orang musyrik adalah karena tidak ada jaminan perjanjian dan keamanan bagi kaum muslimin”.. lalu berkata: kedua apinya berbeda, satu menyeru kepada Allah dan yang lain menyeru kepada syaitan. Lalu bagaimana bisa bersatu. (Dinukil dari kitab Al Fashlul Mubin Fi Masalatil Hijroh Wa Mufaraqaatil Musyrikin, karya Husein bin Audah Al ‘uwaaisyah).

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

مَنْ جَامَعَ الْمُشْرِكَ وَسَكَنَ مَعَهُ فَإِنَّهُ مِثْلُهُ

Artinya: “Barang siapa yang berkumpul dengan musyrik dan tinggal bersamanya maka dia sepertinya.” ( Hadits riwayat Abu Daud dan dishohihkan Al Albani dalam Silsilah Ahaadits Shohihah No. 2330).

Imam Syaukani rahimahullah mengomentari hadits ini dengan berkata: “Terdapat padanya keharaman bertempat tinggal dengan orang kafir dan kewajiban berpisah dari mereka.” ( lihat Al Qulul Mubin hal 22, menukil dari Nailul Author 8/177..

Begitu jelas para ULAMA melarang untuk tinggal di negeri negeri kafir karena di kwatirkan akan ada kerancuan dalam pemahaman agamanya hingga menyebabkan murtad dan meninggalkan agamanya menjadi ATHEIS.

Jika HIZBU TAHRIR INDONESIA dan pengikut ABU BAKAR BA’ASYIR mengatakan KERAJAAN SAUDI ARABIA sebagai DARUL KUFFAR maka apa yang terjadi ?

Setiap muslim menginginkan berIBADAH HAJI ke KOTA SUCI MEKKAH,lalu bagaimana jika itu terjadi yang mereka katakan SAUDI ARABIA sebagai NEGERI KAFIR ?SAHkah IBADAH HAJI umat ISLAM ?

Begitu daysat mereka katakan,merobohkan keyakinan2 umat islam yang mengakar dan kokoh terhadap negeri yang penuh BAROKAH yaitu SAUDI ARABIA sebagai negeri kaum muslimin pusat dakwah dan ibadah haji.

Jika mereka katakan SAUDI ARABIA sebagai NEGERI KAFIR ,maka apa yang terjadi banyaknya kekacauan di mana mana.

ABU BAKAR BA’ASYIR dan HIZBU TAHRIR INDONESIA juga mengatakan NEGARA INDONESIA sebagai NEGERI KAFIR ?

Jika benar INDONESIA sebagai NEGERI KAFIR kenapa kalian masi tinggal di INDONESIA yang kalian katakan negeri ini sebagai NEGERI KAFIR bukan hukumnya tinggal di NEGERI KAFIR HARAM?

Kalian membuat HUKUM sendiri (THOGHUT) di atas HUKUM ALLAH azza wa jalla (SYARIAT)

Kalian tipu umat islam dengan semboyan PALSU KHILAFAH WAL TAQIYAH (mencari kursi parlemen dengan semboyan KHILAFAH)

Dan kalian tipu umat islam dengan mengKAFIRkan pemerintah INDONESIA supaya mendapatkan kursi pemerintahan.

Kalian itu hanya pembuat kerusakan di muka bumi sebagaimana kaum MUNAFIQUN suka berbuat kerusakan.

Wahai saudaraku satu akidah ahlu sunnah wal jama’ah,kita sadar atas bahayanya DOKTRIN TAKFIR (mudahnya mengKAFIRkan umat islam) mereka yang dapat membunuh sesama muslim karena melampahui batas.

Dan ABU BAKAR BA’ASYIR THOGHUT DI BALIK THOGHUT (anti dengan HUKUM UNDANG UNDANG DASAR tapi menGUNAKAN HUKUM dari AKALnya ABU BAKAR BA’ASYIR alias THOGHUT) tidaklah mungkin orang seperti ABU BAKAR BA’ASYIR AL KHARAJI sosok pemberontak yang mengHALALkan darah umat islam .

Bisa Menegakkan SYARIAT ISLAM di negeri ini,sudah jelas berapa banyak kerusakan2 merusak pemikiran2 anak2 muda yang dangkal agamanya hanya bermodal semangat tanpa ILMU dan rela mengkorbankan diri demi sosok THOGHUT (pembuat makar) di Indonesia ini ABU BAKAR BA’ASYIR AL KHARAJI yang kuat sekali karisma syaithon yang bisa menyihir anak2 muda yang bodoh padahal jelas2 ABU BAKAR BA’ASYIR tidak pernah terjun ke MEDAN JIHAD dan tidak pernah membunuh orang kafir di medan JIHAD hanya seruan2 kosong belaka supaya bisa memperngaruhi seruan2 sesat AHLU KAHDZAB (ahlinya menipu umat)

Semoga anak2 kita,teman2 kita,dan saudara2 seIMAN kita terbebas dari rayuan dan hasut2an mereka .

-Sholllallahu alaihi wa sallam- memerintahkan kita untuk memerangi mereka sebagaiamana yang ditegaskan oleh Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam- .

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang muda-muda umurnya lagi pendek akalnya. Mereka mengucapkan ucapan sebaik-baik manusia. Mereka membaca Al-Qur’an (tapi) tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama ini seperti melesatnya anak panah dari (sasaran) buruannya. Maka jika kalian mendapati mereka(Khawarij), perangilah mereka! Karena sesungguhnya orang-orang yang memerangi mereka akan mendapat pahala di sisi Allah pada hari kiamat” .[ HR. Al Bukhari (6930) Muslim (1066)]

Wallahu musta’an