Blogger templates

RAPUHNYA IDEOLOGI JIL(JARINGAN IBLIS LAKNATULLOH)


MANHAJ
RAPUHNYA IDEOLOGI JIL(JARINGAN IBLIS LAKNATULLOH)

Oleh                           : Dr. Asy Syeikh Abdul Aziz bin Royyis ar Royyis
  (Musyrif www.islamancient.net)
Diterjemahkan oleh            : Mujahid As Salafiy

Sesungguhnya diantara kerusakan dai – dai dan pengklaiman sebagian kelompok islam, padahal mereka hakikatnya adalah kaum munafiq. Akan tetapi sebagian kaum muslimin bodoh terhadap hakikat mereka tertipu dengan slogan “Islam tidak menolak kebebasan”.
Padahal hakikat dari perkataan tersebut menyebabkan kekafiran, apakah perkataan semacam ini benar menurut orang yang berakal!?.
Akan aku tunjukkan kepadamu penjelasan bahwasanya Liberal sebenarnya memusuhi Islam. Karena tidaklah terkumpul di dalam ideology JIl melainkan merendahkan martabat Islam.
Hal ini diketahui dengan prinsip yang dipakai Liberal yang berdasarkan kebebasan secara mutlak dan supaya tidak mengusik kebebasan orang lain. Karena itu akan aku tunjukkan kepadamu dalil – dalil yang menjelaskan bahwa prinsip kebebasan secara mutlaq adalah kekufuran yang mengeluarkan dari Islam. Diantarnya:
1.    Klaim Liberal tentang keebebasan secara mutlak bertentangan dengan Al – Qur’an dan Sunnah. Karena makhluk adalah Budaknya Alloh, sedangkan budak tidaklah bebas, melainkan dibatasi dengan keinginan tuannya. Sehingga tidak mungkin baginya memiliki kebebasan. Sebagaimana Alloh menjelaskan tentang hakikat penciptaan bani Adam yaitu untuk mengibadahi-Nya, Alloh berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz Dzariyat ayat 56)

Alloh juga memerintahkan mereka agar beribadah sampai mati, Alloh berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS. Al Hijr ayat 99)

setiap Rosul yang dating kepada manusia menyeru untuk beribadah kepada Alloh, Alloh berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu". (QS. An Nahl ayat 36)

Alloh juga menjelaskan bahwa Dia tidak mendzolimi siapapun dari makhluknya baik dari kalangan malaikat, jin dan manusia, yang mana mereka semua itu disebut sebagai hamba. Alloh berfirman:
وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ
dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (QS. Fushshilat ayat 46)

Dia juga berfirman di dalam Al – Qur’an di surat lain:
ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ
"Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya". (QS. Al Hajj ayat 10)

Ketika sudah dijelaskan bahwa kita adalah budak Alloh, maka kidaklah bebas sama sekali, tetapi kebebasan kita dibatasi oleh apa yang diinginkan Alloh ta’ala. Oleh karena itu hal ini bertentangan dengan prinsip liberal. Maka barang siapa yang mengajak kepada liberalisme dan menasabkan bahwa kebebasan itu dari islam atau ia menghiasi diri dengan Islam, maka sebenarnya ia mengajak untuk menghancurkan kehormatan Islam.

2.    Semua dalil yang menganjurkan beramar ma’ruf nahi munkar, pada hakikatnya membatalkan pemikiran Liberalisme dari segala sisi. Alloh berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. (QS. Ali Imron ayat 104)

Dengan ayat itu telah jelas bahwa prinsip Liberal yang kufur  yang berdiri diatas kebebasan menyelisihi prinsip nasehat dan amar ma’ruf nahi munkar al Islami. Prinsip liberalisme sebenarnya merintangi apa yang dating dari syariat. Karena prinsip liberalism yang kafir telah member kebebasan pada manusia untuk meminum khomer, padahal hal ini jelas menyelisihi prinsip amar ma’ruf nahi munkar sekaligus menentangnya. Karena prinsip amar ma’ruf nahi munkar melarang hal itu.
Maka semua liberalisme adalah kafir berdasrkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Alasannya bahwa siapa yang mengingkari sebagian yang dating dari syariat, berarti ia kafir dengan keseluruhannya, sebagaimana firman Alloh:
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?! (QS. Al Baqoroh ayat 85)

3.    Semua dalil yang menjelaskan ditegakkannya hukuman juga membatalkan prinsip liberal yang kafir. Sungguh Alloh ta’ala telah menyuruh agar merajam orang yang berzina meskipun sama – sama ridlo. Alloh berfirman:
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera. (QS. An Nur ayat 02)

 Adapun liberal yang kafir berkata: apabila dua anggota saling ridlo, maka keduanya telah bebas dari hokum. Oleh karena itu liberal dan Islam berlawanan dan tidak bias bersatu.

4.    Semua dalil yang menjelaskan haramnya riba juga membatalkan prinsip Liberal yang kafir. Alloh berfirman:
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. (QS. Al Baqoroh ayat 279)
Dia juga berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al Baqoroh ayat 275)

Itulah sebagian dalil – dali yang sebenarnya masih banyak yang lain dari yang demikian itu yang menjelakan kafirnya liberalism.

Oleh karena itu apabila telah jelas keadaan liberalism demikian, maka setiap orang yang mengertinya bahkan mengajak kepadanya, maka dia kafir setelah tegak atasnya hujjah. (www.islamancient.com)