Dalam deru kehidupan yang pesat ini manusia dalam puncak kehendak
yang terkadang melarikan diri mereka dari hakekat apa yang harus ditempuh dalam
dunia ini,dalam kacamata lain terkadang mereka berlebihan dalam menyampaikan
kehendak manusiawi, sehingga keinginan yang dimaksud oleh robb semesta alam
terkaburkan dalam jejak langkah kehidupan mereka,padahal Alloh ta’ala
menyebutkan hikmah di ciptakannya manusia
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ
إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
51.56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengibadahi-Ku( mentauhidkanku)
mereka secara
tidak sadar sampai dalam kecacatan taqdir mereka, kemudian tanpa terasa mereka
menghinggapi celaan kepada Alloh ketika mereka mereka gagal dalam apa yang mereka
gapai dalam perkara mereka, alangkah anehnya mereka sampai mengingkari apa yang
telah ditulis bagi mereka, Alloh Ta’ala berfirman:
ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّن
بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاساً يَغْشَى طَآئِفَةً مِّنكُمْ وَطَآئِفَةٌ قَدْ
أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ
الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الأَمْرِ مِن شَيْءٍ قُلْ إِنَّ
الأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ يُخْفُونَ فِي أَنفُسِهِم مَّا لاَ يُبْدُونَ لَكَ
يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الأَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَاهُنَا قُل
لَّوْ كُنتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ
إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحَّصَ مَا
فِي قُلُوبِكُمْ وَاللّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
. Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan
(berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu , sedang segolongan
lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak
benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah . Mereka berkata: "Apakah
ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?".
Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah".
Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan
kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak
campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan)
di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya
orang-orang yang telah ditakdirkan
akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan
apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
Inilah selintas gambaran yang kita hadapi dalam lingkungan social kita, baik
di negri islam kita ini yang notabene adalah mayoritas islamiyah, hal ini
memacu kita untuk sempat berfikir apakah dominasi yang menjadi adatiyah insani
di dalam negri ini sehingga banyak kaum muslimin lari dari agama mereka tanpa
mereka sadari? Apakah dari segi pendidikan islami itu sendiri yang di galakan
dalam negri ini yang terhanyut dalam system rata-rata, dalam artian menyamakan
lintas kemasyarakatan yang ada? Kita lihat hal ini adalah sangat selaras, padahal
Alloh memperingatkan serta memberi solusi dalam menapak tilas agama ini
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا
مَا أَنزَلَ اللّهُ قَالُواْ بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا
أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
2.170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya
mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah
mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?". Al-Baqarah (2) No. Ayat : : 170
Perhatikanlah! Dalam ayat diatas, Alloh Ta’ala memerintahkan “ ikutilah” ,
maka kita hendaklah berfikir siapakah yang memerintahkan kita, dimana dia maha
tahu atas apa yang akan menimpa hamba-Nya, secara akal , Dzat yang mencipta
lebih tahu atas apa yang dia ciptakan, maka apa yang Alloh perintahkan pastilah
mengandung hikmah yang besar, akan tetapi akal yang di liputi hawa nafsu dengan
ringannya mengatakan “TIDAK” ), tetapi
kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami".
Sikap sosialis yang salah kaprah inilah kemudian tersebar sikap egois
terhadap golongan, dan ini adalah warisan orang-orang jahiliyah jaman dahulu,
Alloh Ta’ala memberikan isyarat bahwa:
فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ
زُبُراً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka
terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing) Al-Mu'minun (23) No.
Ayat : : 53.
Alloh Ta’ala membantah dengan firmannya "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
Dan firman Alloh Ta’ala:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ
إِلَى مَا أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُواْ حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا
عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ شَيْئاً وَلاَ
يَهْتَدُونَ
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang
diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah
untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan
apakah mereka itu akan mengikuti nenek
moyang mereka walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat
petunjuk ?. Al-Ma'idah (5) No. Ayat : : 104
Demikianlah keadaan selintas yang
kita jumpai di masyarakat kita, ketika terlalaikan dengan urusan mereka dan
dunia mereka, dan masih banyak lagi kecenderungan manusia dalam menghadapi
kebatilan.
Dan dalam kesempatan akan datang kami Insya Alloh Ta’ala akan memaparkan apa
yang kami tahu dari sikap manusia yang begitu condong dalam kebathilan.
Wal hamdulillah.
Ditulis oleh: abu muslim ettejaly
Ditulis oleh: abu muslim ettejaly