RINGKASAN SIFAT
SHALAT NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM
Oleh
Syaikh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani
Perhatian :
Tulisan ini hanya
ringkasan, bagi pembaca yang ingin mengetahui dalil-dalilnya dipersilahkan
merujuk buku aslinya yaitu : "Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam", oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
(6). RUKU'
69. Bila selesai
membaca, maka diam sebentar menarik nafas agar bisa teratur
70. Kemudian
mengangkat kedua tangan seperti yang telah dijelaskan terdahulu pada takbiratul
ihram.
71. Dan takbir,
hukumnya adalah wajib.
72. Lalu ruku'
sedapatnya agar persendian bisa menempati posisinya dan setiap anggota badan
mengambil tempatnya. Adapun ruku' adalah rukun.
CARA RUKU'
73. Meletakkan
kedua tangan diatas lutut dengan sebaik-baiknya, lalu merenggangkan jari-jari
seolah-olah menggemgam kedua lutut. Semua itu hukumnya wajib.
74. Mensejajarkan
punggung dan meluruskannya, sehingga jika kita menaruh air dipunggungnya tidak
akan tumpah. Hal ini wajib.
75. Tidak
merendahkan kepala dan tidak pula mengangkatnya tapi disejajarkan dengan
punggung.
76. Merenggangkan
kedua siku dari badan.
77. Mengucapkan
saat ruku'. "Subhaana rabbiiyal 'adhiim". "Segala puji bagi
Allah yang Maha Agung". tiga kali atau lebih. [1]
MENYAMAKAN
PANJANGNYA RUKUN
78. Termasuk
sunnah untuk menyamakan panjangnya rukun, diusahakan antara ruku' berdiri dan
sesudah ruku', dan duduk diantara dua sujud hampir sama.
79. Tidak boleh
membaca Al-Qur'an saat ruku' dan sujud.
I'TIDAL SESUDAH
RUKU'
80. Mengangkat
punggung dari ruku' dan ini adalah rukun.
81. Dan saat
i'tidal mengucapkan . "Syami'allahu-liman hamidah". "Semoga
Allah mendengar orang yang memuji-Nya". adapun hukumnya wajib.
82. Mengangkat
kedua tangan saat i'tidal seperti dijelaskan terdahulu.
83. Lalu berdiri
dengan tegak dan tenang sampai seluruh tulang menempati posisinya. Ini termasuk
rukun.
84. Mengucapkan
saat berdiri. "Rabbanaa wa lakal hamdu" [Ya tuhan kami bagi-Mu-lah
segala puji]. [2] Hukumnya adalah wajib bagi setiap orang yang shalat meskipun
sebagai imam, karena ini adalah wirid saat berdiri, sedang tasmi (ucapana
Sami'allahu liman hamidah) adalah wirid i'tidal (saat bangkit dari ruku' sampai
tegak).
85. Menyamakan
panjang antara rukun ini dengan ruku' seperti dijelaskan terdahulu.
(7). SUJUD
86. Lalu
mengucapkan "Allahu Akbar" dan ini wajib.
87. Kadang-kadang
sambil mengangkat kedua tangan.
TURUN DENGAN KEDUA
TANGAN.
88. Lalu turun
untuk sujud dengan kedua tangan diletakkan terlebih dahulu sebelum kedua lutut,
demikianlah yang diperintahkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam serta
tsabit dari perbuatan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk menyerupai cara berlututnya unta
yang turun dengan kedua lututnya yang terdapat di kaki depan.
89. Apabila sujud
-dan ini adalah rukun- bertumpu pada kedua telapak tangan serta melebarkannya.
90. Merapatkan
jari jemari.
91. Lalu
menghadapkan ke kiblat.
92. Merapatkan
kedua tangan sejajar dengan bahu.
93. Kadang-kadang
meletakkan keduanya sejajar dengan telinga.
94. Mengangkat
kedua lengan dari lantai dan tidak meletakkannya seperti cara anjing. Hukumnya
adalah wajib.
95. Menempelkan
hidung dan dahi ke lantai, ini termasuk rukun.
96. Menempelkan
kedua lutut ke lantai.
97. Demikian pula
ujung-ujung jari kaki.
98. Menegakkan
kedua kaki, dan semua ini adalah wajib.
99. Menghadapkan
ujung-ujung jari ke qiblat.
100. Meletakkan /
merapatkan kedua mata kaki.
BERLAKU TEGAK
KETIKA SUJUD
101. Wajib berlaku
tegak ketika sujud, yaitu tertumpu dengan seimbang pada semua anggota sujud
yang terdiri dari : Dahi termasuk hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan
ujung-ujung jari kedua kaki.
102. Barangsiapa
sujud seperti itu berarti telah thuma'ninah, sedangkan thuma'ninah ketika sujud
termasuk rukun juga.
103. Mengucapkan
ketika sujud. "Subhaana rabbiyal 'alaa" [Maha Suci Rabbku yang Maha
Tinggi] diucapkan tiga kali atau lebih.
104. Disukai untuk
memperbanyak do'a saat sujud, karena saat itu do'a banyak dikabulkan.
105. Menjadikan
sujud sama panjang dengan ruku' seperti diterangkan terdahulu.
106. Boleh sujud
langsung di tanah, bolah pula dengan memakai alas seperti kain, permadani,
tikar dan sebagainya.
107. Tidak boleh
membaca Al-Qur'an saat sujud.
IFTIRASY DAN IQ'A
KETIKA DUDUK ANTARA DUA SUJUD
108. Kemudian
mengangkat kepala sambil takbir, dan hukumnya adalah wajib.
109. Kadang-kadang
sambil mengangkat kedua tangan.
110. Lalu duduk
dengan tenang sehingga semua tulang kembali ke tempatnya masing-masing, dan ini
adalah rukun.
111. Melipat kaki
kiri dan mendudukinya. Hukumnya wajib.
112. Menegakkan
kaki kanan (sifat duduk seperti No. 111 dan 112 ini disebut Iftirasy).
113. Menghadapkan
jari-jari kaki kekiblat.
114. Boleh iq'a
sewaktu-waktu, yaitu duduk diatas kedua tumit.
115. Mengucapkan
pada waktu duduk. "Allahummagfirlii, warhamnii' wajburnii', warfa'nii', wa
'aafinii, warjuqnii". [Ya Allah ampunilah aku, syangilah aku, tutuplah
kekuranganku, angkatlah derajatku, dan berilah aku afiat dan rezeki]
116. Dapat pula
mengucapkan. "Rabbigfirlii, Rabbigfilii".[Ya Allah ampunilah aku,
ampunilah aku]
117. Memperpanjang
duduk sampai mendekati lama sujud.
SUJUD KEDUA
118. Kemudian
takbir, dan hukumnya wajib.
119. Kadang-kadang
mengangkat kedua tangannya dengan takbir ini.
120. Lalu sujud
yang kedua, ini termasuk rukun juga.
121. Melakukan
pada sujud ini apa-apa yang dilakukan pada sujud pertama.
DUDUK ISTIRAHAT
122. Setelah
mengangkat kepala dari sujud kedua, dan ingin bangkit ke rakaat yang kedua
wajib takbir.
123. Kadang-kadang
sambil mengangkat kedua tangannya.
124. Duduk
sebentar diatas kaki kiri seperti duduk iftirasy sebelum bangkit berdiri,
sekadar selurus tulang menempati tempatnya.
RAKAAT KEDUA
125. Kemudian
bangkit raka'at kedua -ini termasuk rukun- sambil menekan kelantai dengan kedua
tangan yang terkepal seperti tukang tepung mengepal kedua tangannya.
126. Melakukan
pada raka'at yang kedua seperti apa yang dilakukan pada rakaat pertama.
127. Akan tetapi
tidak membaca pada raka'at yang kedua ini do'a iftitah.
128. Memendekkan
raka'at kedua dari raka'at yang pertama.
DUDUK TASYAHUD
129. Setelah
selesai dari raka'at kedua duduk untuk tasyahud, hukumnya wajib.
130. Duduk
iftirasy seperti diterangkan pada duduk diantara dua sujud.
131. Tapi tidak
boleh iq'a ditempat ini.
132. Meletakkan
tangan kanan sampai siku diatas paha dan lutut kanan, tidak diletakkan jauh
darinya.
133. Membentangkan
tangan kiri diatas paha dan lutut kiri.
134. Tidak boleh
duduk sambil bertumpu pada tangan, khususnya tangan yang kiri.
MENGGERAKAN
TELUNJUK DAN MEMANDANGNYA
135. Menggemgam
jari-jari tangan kanan seluruhnya, dan sewaktu-waktu meletakkan ibu jari diatas
jari tengah.
136. Kadang-kadang
membuat lingkaran ibu jari dengan jari tengah.
137.
Mengisyaratkan jari telunjuk ke qiblat.
138. Dan melihat
pada telunjuk.
139. Menggerakan
telunjuk sambil berdo'a dari awal tasyahud sampai akhir.
140. Tidak boleh
mengisyaratkan dengan jari tangan kiri.
141. Melakukan
semua ini disemua tasyahud.
UCAPAN TASYAHUD
DAN DO'A SESUDAHNYA
142. Tasyahud
adalah wajib, jika lupa harus sujud sahwi.
143. Membaca
tasyahud dengan sir (tidak dikeraskan).
144. Dan lafadznya
: "At-tahiyyaatu lillah washalawaatu wat-thayyibat, assalamu 'alan -
nabiyyi warrahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu 'alaiynaa wa'alaa
'ibaadil-llahis-shaalihiin, asyhadu alaa ilaaha illallah, asyhadu anna
muhamaddan 'abduhu warasuuluh".
"Artinya :
Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan kebaikan serta keselamatan atas
Nabi [2] dan rahmat Allah serta berkat-Nya. Keselamatan atas kita dan
hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan selain
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba dan rasul-Nya".
145. Sesudah itu
bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengucakan
: "Allahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa ali muhammad, kamaa
shallaiyta 'alaa ibrahiima wa 'alaa ali ibrahiima, innaka hamiidum
majiid".
"Allahumma
baarik 'alaa muhammaddiw wa'alaa ali muhammadin kamaa baarikta 'alaa ibraahiima
wa 'alaa ali ibraahiima, innaka hamiidum majiid".
"Artinya : Ya
Allah berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Mulia.
Ya Allah
berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberkahi Ibrahim
dan keluarga Ibrahim sesunguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mulia".
146. Dapat juga
diringkas sebagai berikut : "Allahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa ali
muhammad, wabaarik 'alaa muhammadiw wa'alaa ali muhammadin kamaa shallaiyta
wabaarikta 'alaa ibraahiim wa'alaa ali ibraahiim, innaka hamiidum majiid".
"Artinya : Ya
Allah bershalawtlah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana engkau
bershalwat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau
Terpuji dan Mulia".
147. Kemudian
memilih salah satu do'a yang disebutkan dalam kitab dan sunnah yang paling
disenangi lalu berdo'a kepada Allah dengannya.
RAKAAT KETIGA DAN
KEEMPAT
148. Kemudian
takbir, dan hukumnya wajib. Dan sunnah bertakbir dalam keadaan duduk.
149. Kadang-kadang
mengangkat kedua tangan.
150. Kemudian
bangkit ke raka'at ketiga, ini adalah rukun seperti sebelumnya.
151. Seperti itu
pula yang dilakukan bila ingin bangkit ke raka'at yang ke empat.
152. Akan tetapi
sebelum bangkit berdiri, duduk sebentar diatas kaki yang kiri (duduk iftirasy)
sampai semua tulang menempati tempatnya.
153. Kemudian
berdiri sambil bertumpu pada kedua tangan sebagaimana yang dilakukan ketika
berdiri ke rakaat kedua.
154. Kemudian
membaca pada raka'at ketiga dan keempat surat Al-Fatihah yang merupakan satu
kewajiban.
155. Setelah
membaca Al-Fatihah, boleh sewaktu-waktu membaca bacaan ayat atau lebih dari
satu ayat.
QUNUT NAZILAH DAN
TEMPATNYA
156. Disunatkan
untuk qunut dan berdo'a untuk kaum muslimin karena adanya satu musibah yang
menimpa mereka.
157. Tempatnya
adalah setelah mengucapkan : "Rabbana lakal hamdu".
158. Tidak ada
do'a qunut yang ditetapkan, tetapi cukup berdo'a dengan do'a yang sesuai dengan
musibah yang sedang terjadi.
159. Mengangkat
kedua tangan ketika berdo'a.
160. Mengeraskan
do'a tersebut apabila sebagai imam.
161. Dan orang
yang dibelakangnya mengaminkannya.
162. Apabila telah
selesai membaca do'a qunut lalu bertakbir untuk sujud.
QUNUT WITIR,
TEMPAT DAN LAFADZNYA
163. Adapun qunut
di shalat witir disyari'atkan untuk dilakukan sewaktu-waktu.
164. Tempatnya
sebelum ruku', hal ini berbeda dengan qunut nazilah.
165. Mengucapkan
do'a berikut :"Allahummah dinii fiiman hadayit, wa 'aafiinii fiiman
'aafayit, watawallanii fiiman tawallayit, wa baariklii fiimaa a'thayit, wa
qinii syarra maaqadhayit, fainnaka taqdhii walaa yuqdhaa 'alayika wainnahu
laayadzillu maw waalayit walaa ya'izzu man 'aadayit, tabaarakta rabbanaa
wata'alayit laa manjaa minka illaa ilayika".
"Artinya : Ya
Allah tunjukilah aku pada orang yang engkau tunjuki dan berilah aku afiat pada
orang yang Engkau beri afiat. Serahkanlah aku pada orang yang berwali
kepada-Mu, berilah aku berkah pada apa yang Engkau berikan kepadaku,
lindungilah aku dari keburukan yang Engkau tetapkan, karena Engkau menetapkan,
dan tidak ada yang menetapkan untukku. Dan sesungguhnya tidak akan hina orang
yang berwali kepada-Mu, dan tidak akan mulia orang yang memusuhi-Mu, Engkau
penuh berkah, Wahai Rabb kami dan kedudukan-Mu sangat tinggi, tidak ada tempat
berlindung kecuali kepada-Mu".
166. Do'a ini
termasuk do'a yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
diperbolehkan karena tsabit dari para shahabat radiyallahu anhum.
167. Kemudian
ruku' dan bersujud dua kali seperti terdahulu.
TASYAHUD AKHIR DAN
DUDUK TAWARUK
168. Kemudian
duduk untuk tasyahud akhir, keduanya adalah wajib.
169. Melakukan
pada tasyahud akhir apa yang dilakukan pada tasyahud awal.
170. Selain duduk
di sini dengan cara tawaruk yaitu meletakan pangkal paha kiri ketanah dan
mengeluarkan kedua kaki dari satu arah dan menjadikan kaki kiri kebawah betis
kanan.
171. Menegakkan
kaki kanan.
172. Kadang-kadang
boleh juga dijulurkan.
173. Menutup lutut
kiri dengan tangan kiri yang bertumpu padanya.
KEWAJIBAN SHALAWAT
ATAS NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM DAN BERLINDUNG DARI EMPAT PERKARA
174. Wajib pada
tasyahud akhir bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana
lafadz-lafadznya yang telah kami sebutkan pada tasyahud awal.
175. Kemudian
berlindung kepada Allah dari empat perkara, dan mengucapkan :" Allahumma
inii a'uwdzubika min 'adzaabi jahannam, wa min 'adzaabil qabri wa min fitnatil
mahyaa wal mamaati wa min tsarri fitnatil masyihid dajjal".
"Artinya : Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam dan dari siksa kubur, dan
dari fitnah orang yang hidup dan orang yang mati serta dari keburukan fitnah
masih ad-dajjal". [4]
BERDO'A SEBELUM
SALAM
176. Kemudian
berdo'a untuk dirinya dengan do'a yang nampak baginya dari do'a-do'a tsabit
dalam kitab dan sunnah, dan do'a ini sangat banyak dan baik. Apabila dia tidak
menghafal satupun dari do'a-do'a tersebut maka diperbolehkan berdo'a dengan apa
yang mudah baginya dan bermanfaat bagi agama dan dunianya.
SALAM DAN
MACAM-MACAMNYA
177. Memberi salam
kearah kanan sampai terlihat putih pipinya yang kanan, hal ini adalah rukun.
178. Dan kearah
kiri sampai terlihat putih pipinya yang kiri meskipun pada shalat jenazah.
179. Imam
mengeraskan suaranya ketika salam kecuali pada shalat jenazah.
180. Macam-macam
cara salam.
Pertama
mengucapkan. "Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu" ke arah
kanan dan mengucapkan. "Assalamu'alaikum warahmatullah" ke arah kiri.
Kedua : Seperti
diatas tanpa (Wabarakatuh).
Ketiga
mengucapkan."Assalamu'alaikum warahmatullahi" ke arah kanan dan.
"Assalamu'alaikum" ke arah kiri.
Keempat : Memberi
salam dengan satu kali kedepan dengan sedikit miring kearah kanan.
PENUTUP
Saudaraku seagama.
Inilah yang
terjangkau bagiku dalam meringkas sifat shalat nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam sebagai satu usaha untuk mendekatkannya kepadamu sehingga engkau
mendapatkan satu kejelasan, tergambar dalam benakmu, seakan-akan engkau melihatnya
dengan kedua belah matamu. Apabila engkau melaksanakan shalatmu sebagaimana
yang aku sifatkan kepadamu tentang shalat nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,
maka aku mengharapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menerima shalatmu,
karena engkau telah melaksanakan satu perbuatan yang sesuai dengan perkataan
nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya :
Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat".
Setelah itu satu
hal jangan engkau lupakan, agar engkau menghadirkan hatimu dan khusyu' ketika
melakukan shalat, karena itu tujuan utama berdirinya sang hamba di hadapan
Allah Subahanahu wa Ta'ala, dan sesuai dengan kemampuan yang ada padamu dari
apa yang aku sifatkan tentang kekhusu'an serta mengikuti cara shalat nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga engkau mendapatkan hasil diharapkan
sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan
firman-Nya.
"Artinya :
Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar".
Akhirnya. Aku
memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menerima shalat kita dan amal
kita secara keseluruhan, dan menyimpan pahala shalat kita sampai kita bertemu
dengan-Nya. "Di hari tidak bermanfaat lagi harta dan anak-anak kecuali
yang datang dengan hati yang suci". Dan segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam.
[Disalin dari buku
Ringkasan Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Oleh Muhammad
Nashiruddin Al-Albani, Penerjemah Amiruddin Abd. Djalij, M Dahri, Penerbit
Lembaga Ilmiah Masjid At-Taqwa Rawalumbu Bekasi Timur]
_______
Fotenote.
[1]. Masih ada
dzikir-dzikir yang lain untuk dibaca pada ruku' ini, ada dzikir yang panjang,
ada yang sedang, dan ada yang pendek, lihat kembali kitab Sifat Shalat nabi.
[2]. Masih ada
dzikir-dzikir yang lain untuk dibaca pada ruku' ini, ada dzikir yang panjang,
ada yang sedang, dan ada yang pendek, lihat kembali kitab Sifat Shalat Nabi
[3]. Ini adalah
yang disyariatkan sesudah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat dan tsabit
dalilnya diriwayatkan Ibnu Mas'ud, Aisyah, Ibnu Zubair dan Ibnu Abas
Radhiyallahu 'anhu, barang siapa yang ingin penjelasan lebih lengkap lihat
kitab Sifat Shalat.
[4]. Fitnah orang
hidup adalah segala yang menimpa manusia dalam hidupnya seperti fitnah dunia
dan syahwat, fitnah orang yang mati adalah fitnah kubur dan pertanyaan dua
malaikat, dan fitnah masih ad-dajjal apa yang nampak padanya dari
kejadian-kejadian yang luar biasa yang banyak menyesatkan manusia dan
menyebabkan mereka mengikuti da'wahnya tentang ketuhanannya