POTRET SALAFI SEJATI
“Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) mengintrospeksi diri karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.”
INTROPEKSI DIRI
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri
rahimahullahu berkata:
“Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) mengintrospeksi diri karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.”
“Adalah hisab (perhitungan amal) di
Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa)
mengintrospeksi diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut
akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah
ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.”
“Sesungguhnya seorang mukmin
(apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi
Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang
sangat aku butuhkan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat
menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang
menghalangi antara aku denganmu’.”
“Dan (jika) tanpa sengaja dia
melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya
sendiri sembari berucap: ‘Apa yang aku maukan dengan ini semua, ada apa
denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada udzur (alasan) bagiku untuk
melakukannya, dan demi Allah aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya,
insya Allah’.”
“Sesungguhnya seorang mukmin adalah
suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Qur`an dan memaksa amalan-amalannya
agar sesuai dengan Al Qur`an serta berpaling dari (hal-hal) yang dapat
membinasakan diri mereka.”
“Sesungguhnya seorang mukmin di dunia
ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari perbudakan. Dia
tidak pernah merasa aman dari sesuatupun hingga dia menghadap Allah, karena dia
mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua itu.”
“Seorang hamba akan senantiasa dalam kebaikan
selama dia memiliki penasehat dari dalam dirinya sendiri. Dan mengintrospeksi
diri merupakan perkara yang paling diutamakan.”
(Mawa’izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 39-41)
(Mawa’izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 39-41)