Blogger templates

FAWAID ATAS PENCIPTAAN NABI ADAM ‘ALAIHIS SALAM


FAWAID ATAS PENCIPTAAN NABI ADAM ‘ALAIHIS SALAM
Oleh: Mujahid as Salafiy

Tirmidzi meriwayatkan dalam  Sunan-nya dari Abu Hurairah. Ia berkata bahwa Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa Salambersabda, " Manakala Allah menciptakan Adam, Allah mengusap punggungnya, lalu dari punggung itu berjatuhan seluruh jiwa yang Allah akan menciptakannya dari anak cucunya sampai hari Kiamat. Dan Allah menjadikan di antara kedua mata masing-masing orang kilauan cahaya. Kemudian mereka dihadapkan kepada Adam. Adam berkata, 'Ya Rabbi, siapa mereka?' Allah menjawab, 'Mereka adalah anak cucumu." Lalu Adam melihat seorang laki-laki dari mereka. D ia mengagumi kilauan cahaya yang memancar di antara kedua matanya. Adam bertanya, ’Ya Rabbi siapa ini?’ Allahmenjawab, ’Ini adalah laki-laki dari kalangan umat terakhir dari anak cucumu yang bernama Dawud.’ Adam bertanya, ’Ya Rabbi, berapa Engkau beri dia umur?’ Allah menjawab, ’Enampuluh tahun.’ Adam berkata, ’Ya Rabbi, tambahkan untuknyadari umurku empat puluh tahun.’ Manakala umur Adam telah habis, dia didatangi oleh Malaikat maut. Adam berkata, ’Bukankah umurku masih tersisa empat puluh tahun?’ Malaikat menjawab, ’Bukankah engkau telah memberikannya kepada anakmu Dawud?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda,’Adam mengingkari, maka anak cucunya pun mengingkari. Adam dijadikan lupa, maka anak cucunya dijadikan lupa; dan Adam berbuat salah, maka anak cucunya berbuat salah." Tirmidzi  berkata, "Ini adalah hadits  hasan shahih. Ia telah diriwayatkan banyak jalan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam."

TAKHRIJHADITS
Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam  Sunan-nya dalam Kitab Tafsir,bab dari surat Al-A'raf, 4/267. Lihat  Shahih Sunan Tirmidzi,3/52, no. 3282.

FAWAID HADITS
1.     1.    Allah menciptakan Adam secara lengkap dan sempurna  sejak awal penciptaannya. Tidak seperti yang diklaim olehorang-orang sesat, bahwa Adam diciptakan tidak sempurna, kemudian berkembang menuju kesempurnaan dalam rentang waktu yang panjang. Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa Salamtelah menyampaikan kepada kita bahwa di antara kesempurnaan penciptaan Adam, adalah diciptakannya  dia dengan tinggi enam puluh hasta di langit dan bahwa manusia setelah Adam terus menerus menyusut sampai pada ukuran manusia saat ini. Pada hari Kiamat Allah memasukkan orang-orang mukmin ke Surga dengan bentuk penciptaan yang sempurna seperti penciptaan Allah terhadap Adam.
2.   2.    Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam  Shahihmasing-masing bahwa Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa Salambersabda, " Allah menciptakan Adam dan tingginya adalah enam puluh hasta, kemudian Allah berfirman kepadanya, 'Pergilah, ucapkan salam kepada para Malaikat itu. Dengarkanlah penghormatan mereka kepadamu, karena itu adalah penghormatanmu dan penghormatan anak cucumu.’ Maka Adam berkata, 'Assalamu'alaikum.’ Mereka menjawab, 'Assalamu 'alaika wa rahmatullah dengan tambahan 'Warahmatullah'. Dan semua orang yang masuk Surga dengan bentuk penciptaan Adam. Dan manusia terus menerus menyusut sampai saat ini."
3.   3.   Kebenaran yang aku sebutkan di atas, bahwa Adam diciptakan secara sempurna sejak dihembuskannya ruhkepadanya ditunjukkan oleh hadits tersebut. Allah menciptakan Adam dalam bentuk penciptaan yang sempurna. Dia tidak berkembang dan tidak berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, dari satu ciptaan ke ciptaan yang lain. Lain halnya dengan anak cucunya, Allah menciptakan mereka di dalam rahim ibu dalam bentuk setetes air, kemudian segumpal darah, kemudian seonggok daging, kemudian setelah dihembuskannya ruh, Dia menumbuhkannya sebagai makhluk lain.
4.   4.    Mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bapak kita, Adam, di antaranya adalah bersinnya Adam, ucapan ’alhamdulillah’, jawaban Allah kepadanya 

ر), salamnya kepada para Malaikat, juga jawaban Malaikat kepadanya.Allah mengusap punggungnya dan peristiwa-peristiwa  lain yang dikandung oleh hadits ini.
5.       5. Orang yang bersin mengucapkan hamdalah. Orang yang mendengarnya mengucapkan, "yarhamukalloh" dan penghormatan
6.6.       Penetapan takdir. Allah mengetahui hamba-hamba-Nya  pada masa azali dan Dia menulis hal itu di sisi-Nya. Dia menunjukkan kepada Adam tentang anak cucunya  sesudahnya, dan umur setiap orang telah ditulis di  antara kedua matanya.
7. 7.      Penetapan dua Tangan bagi Allah dan Dia menggenggam keduanya, kapan Dia berkehendak dan bagaimana Dia berkehendak tanpa  takyif  (bertanya bagaimana) dan  ta'thil (mengingkari). Tiada sesuatu pun yang menyerupai Dia. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
8. 8.      Keutamaan Nabiyullah Dawud dan besarnya iman yang dimilikinya dibuktikan dengan kuatnya cahaya di antara kedua matanya.
9.9.       Kemampuan Adam berhitung. Dia menghitung tahun-tahun umurnya. Dia mengetahui umurnya yang telah berlalu  dan yang tersisa. Dia membantah Malaikat maut ketika hendak mencabut nyawanya sebelum ajalnya sempurna.
110.  Keterangan tentang umur Adam. Dia hidup seribu tahun. Ini merupakan pelurusan terhadap keterangan Taurat, yang disebutkan di dalam  Ishahkelima buku penciptaan bahwa umurnya adalah 930 tahun. Yang benar adalah yang disebutkan oleh hadits. Hadits ini juga menjelaskan umur Dawud.
111.  Tabiat Adam dan anak cucunya adalah pengingkaran dan kelupaan.
112.  Disyariatkannya menulis dalam akad dan muamalat untuk mengantisipasi pengingkaran dan sifat lupa manusia