GUNTUR MENYAMBAR ATAS ABU MUHAMMAD AL MAQDISIY YANG KURANG AJAR
oleh: Mujahid as Salafiy
oleh: Mujahid as Salafiy
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Segala puji bagi Allah Subhanallahu Ta’ala yang telah berfirman di dalam kitab-Nya :
Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaiton-syaiton dari jenis dan jenis jin, sebagian mereka membisikan kepada sebagain yang lain perkataan –perkataan yang indah- indah untuk menipu manusia ( Q. S. Al an’am : 112 )
Dalam ayat diatas Allah Ta’ala menjelaskan bahwa pembawa kebenaran pastilah dimusuhi syaiton-syaiton dari golo9ngan jin dan manusia. Alangkah bagusnya ucapan Waroqoh bin Naufal kepada Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam
“tidaklah seorangpun yang dating dengan mengemban ajaranmu keculai pasti akan dimusuhu”. (HR. Bukhori)
Diantara deretan-deretan syaiton dari jenis manusia yang menjadi musuh bagi pembawa kebenaran dakwah salafiyyahpada zaman ini, yaitu “Abu Muhammad Al Maqdisiy Ishom Al Burqowiy”. Nampak sekali permusuhannya teradap kebenaran sebagaimana dalam artikel - artikelnya yang bertebaran di internet maupun yang telah dicetak oleh para kroni – kroninya, dan diantara artikelnya yang berusaha memadamkan api kebenaran dan sekaligus permusuhannya yaitu yang berjudul “BAHAYA PARA PENGKLAIM SALAFI YANG BERLOYALITAS KEPADA THOGUT, PENGHATI – HATIAN MANUSIA DARI KESESATAN FIRQOH JAAMIYYAH DAN MADKHOLIYYAH ”. maka makalah ini berisikan pelecehan – pelecehan terhadap Ulama’ ahlus Sunnah dan pemuta balikan fakta atas pemikiran Abu Muhammad Al MAqdisiy sebenarnya.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan memberikan bantahan atas artikel sesat tersebut yang kami beri judul “GUNTUR MENYAMBAR ATAS ABU MUHAMMAD AL MAQDISI YANG KURANG AJAR” . kami bersyukur pada Alloh ta’ala yang telah memberi kemampuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan artikel bantahan ini. Dan kami berdoa kepada Alloh agar menampakkan kebenaran dan melenyapkan kebatilan serta memberikan keistiqomahan kepada kaum muslimin diatas jalan yang lurus. Sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha mengabulkan.
TUDUHAN DAN BANTAHAN
TUDUHAN DAN BANTAHAN KE I
Berkata Al Burqowiy:…. Sedangkan hakikat mereka (para salafiyyin,red) sebenarnya adalah telah disimpulkan oleh banyak ulama’ dan du’at di zaman kita dengan kalimat “mereka itu khowarij mariqun terhadap du’at, murji’ah zanadiqoh terhadap para penguasa”.
Kita katakan: tuduhan ini tidak terbukti, karena ulama’ dan du’at menurut al Burqowiy adalah para perusak, pemberontak serta penghasung pemikiran takfir dan tidak memiliki keilmuhan dalam bidang fiqih, bahasa arob terlebih lagi dalam bidang hadits. Kemudian tuduhan murji’ah terhadap para salafiyyin juga tidak terbukti, dikarenakan para salafiyyin ta’at pada pemerintah kecuali dalam bermaksiat kepada Alloh ta’ala. Adapun jika pemerintah melakukan ketidak adilan, maka para salaifiyyin menasehatinya secara sembunyi – sembunyi. Sedangkan tuduhan khowari, maka akan kita jawab pada point bantahan ke III.
TUDUHAN DAN BANTAHAN KE II
Berkata Al Burqowiy:…. Robi’ bin Hadi al Madkholi dosen UNV. Madinah yang sangat concern lagi ahli mencela setiap da’I yang memerangi para thogut (pemerintah,red) dan tokoh yang selulu dicelanya adalah sayyid Quthb….
Kita katakan: apa yang dilakukan oleh Syeikh Robi’ terhadap Sayyid Quthb bukanlah merupakan celaan, akan tetapi bentuk tahdzir terhadapnya agar manusia waspada terhadap Sayyid Qutb. Dikarenakan Sayyid Quthb memiliki penyimpangan – penyimpangan, baik dalam masalah aqidah ataupun FUru’. Berkata Syeikh al Albani:
Bahwa Sayyid Quthb tidak mengetahui tentang islam sedikitpun baik dalam ushul maupun furu’. (Selesai penukilan)
Oleh karena itu menjelaskan penyimpangan – penyimpangan Sayyid quthb bukanlah celaan, karena hal itu merupakan suatu hal yang diperbolehkan dalam Agama. Alloh ta’ala berfirman:
…dan agar terlihat jelas pula jalan orang – orang yang berdosa. (QS. Al An’am:55)
Berkata Muhammad bin Badar as Sabbak al Jurjani: aku berkata pada imam Ahmad bin Hanbal “sungguh berat atasku membicarakan si fulan lemah, si fulan pendusta”. Maka imam Ahmad berkata: Apabila engkau diam dan akupun diam, maka kapan orang bodoh mengetahui shohih dan dloif?!”. (al Kifayah)
TUDUHAN DAN BANTAHAN KE III
Berkata Al Burqowiy: Muhammad bin Hadi al Madkholi ia adalah ekor para amir dinasti sa’ud. Dia merupakan khowarij dalm sikapnya yang mempersilahkan penumpahan darah kaum muslimin dan ucapan selamat atas pembunuhan mereka (para teroris, red) serta pengharamannya akan darah orang – orang kafir dan musyrikin. Dia mempunyai sya’ir dalam hal itu berekanaan dengan eksekusi mati yang dilakukan oleh pemerintah Saudi terhadap empat ikhwan muwahhidin (baca Mufsidin/perusak, red) yang telah membunuh musuh – musuh Alloh dari orang – orang Amerika di Riyadh.
Kita katakan: bahwasanya sikap syeikh Muhammad bin Hadi al Madkholi tidaklah menyerupai khowarij, karena oarng yang dibunuh oleh pemerintah Saudi adalah justru yang menyerupai khowarij. Hal ini dapat kta buktikan dengan sikap mereka yang meberontak kepada pemerintah Saudi dan pembunuhannya terhadap kafir Mu’ahad (orang Amerika yang mengadakan perjanjian damai dengan saudi) padahal membunuh kafir Mu’ahad diancam oleh Rosululloh sebagaimana dalam sabdanya:
Tidak dapat mencium bau surge.(HR. Bukhori)
Oleh karena itu membunuh empat orang tersebut adalah wajib sebagaimana dalam hadits Nabi:
Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah. Karena didalam pembunuhan mereka terdapat pahala disisi Alloh kelak pada hari kiamat. (HR. BUkhori)
Jadi merekalah yang layak disebut khowarij, maka kita katakana pada mereka “maling teriak maling” atau lebih layak dikatakan pada mereka “monyet teriak monyet”
TUDUHAN DAN BANTAHAN KE IV
Berkata Al Burqowiy: diantara bid’ah mereka (Salafi, red) adalah menyelarasi khowarij dan mu’tazilah dalam bidang menjadikan imam atau kepemimpinan pada selain quraisy…
Kita katakana: betapa bodohnya al Burqowi tentang manhaj salaf dalam permasalahan Imam atau pemimpin. Ketahuilah bahwa imam atau pemimpin tidaklah harus dari Quraisy. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata:
Hal ini (kholifah/imam harus dari quraisy, red) berlaku bila proses yang ditempuh adalah pemilihan. Adapun bila seorang budak ternyata berhasil berkuasa meskipun dengan jalan kudeta, maka sesungguhnya dalam rangka meredam fitnah dia wajib dita’ati selama yang diperintahkan itu bukan maksiat. Sebagaimana penjelasan yang telah lalu. (fathul Bari 13/131)
TUDUHAN DAN BANTAHAN KE V
Berkata Al Burqowiy: disamping itu bahwa para thogut (pemerintah, red) mereka itu tidak mengantongi satupun sarat dari imamah, diamana masalahnya tidak terbatas pada syarat quraisyiyyah saja!! Akan tetapi tidak ada akal, tidak ada keislaman, tidak ada keilmuan bahkan tidak ada harga diri dan kejantanan…
Kita katakana: ini adalah kebodohan al Burqowiy untuk yang kesekian kalinya. Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab:
Para imam dari setiap madzhab bersepakat bahwa sesorang yang berhasil menguasai sebuah negri, maka posisinya seperti imam dalam segala hal. Kalau tidak demikian maka urusan dunia ini tidak akan tegak, karena kaum muslimin sejak kurun waktu yang lama sebelum al imam Ahmad sampai hari ini (yaitu masa hidup beliau, red) tidak ada dibawah kepemimpinan seorang pemimpin semata. (Ad Durarus Saniyyah 7/239)
Perhatikanlah apa yang diucapkan tukang trevel al Burqowi yang berlagak sok ulama’ dengan apa yang disampaikan oleh syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Jadi jika seorang telah menguasai sebuah negeri maka posisinya seperti imam yang harus dita’ati selama tidak dalam kemaksiatan. Wallohu a’lam
TUDUHAN DAN BANTAHAN KE VI
Berkata Al Burqowiy: saya melihat diawal halaman dari daftar isi (kitab Adlwa islamiyyah ‘ala Aqidah Sayyid Quthb wa Fikrihi karya Syeikh Robi’ Bin Hadi al Madkholi,red) maka saya mendapatkannya judul-judul yang mengumpulkan pada Sayyid Quthb kekafiran,ilhad dan kezindiqan…. (kemudian al Burqowi mengadakan pembelaan terhadap Sayyid Quthb dengan pembelaan yang tidak ilmiyyah lagi lemah bagaikan sarang laba – laba yang bertujuan menutup – nutupi kesesatan – kesesatan Sayyid quthb. Dan ia juga membawakan uacapan Syeikh bakr Abu Zaid, red)
Kita katakan: kitab Adlwa islamiyyah ‘ala Aqidah Sayyid Quthb wa Fikrihi karya Syeikh Robi’ Bin Hadi al Madkholi yang memang pada mulanya dikomentari oleh Syeikh Bakr Abu Zaid, akan tetapi komentar beliau dikomentari ulang oleh Syeikh Robi’ dalam kitab Haddul Fashil. Dalam kitab tersebut dibuktikan secara ilmiyyah kesesatan – kesesatan Sayyid Quthb dan Syeikh Robi’ tidaklah salah faham dalam menukil buku – buku karya Sayyid Quthb yang terdapat daidalamnya kesesatan – kesesatan, baik cetakannya dan tahun terbitnya. Kemudian jika dikatakan bahwa Sayyid Quthb menulis kesalahan – kesalahannya karena ketidak tahuaannya, maka ketahuilah bahwa Sayyid Quthb pernah dikirimi surat oleh Syeikh Mahmud Syakir (Ulama’ Mesir bidang Tarikh adi dari Syeikh Ahmad Syakir) tentang kesesatan – kesesatan tulisannya, namun Syeikh Mahmud Syakir dibantah Sayyid Qutbh dengan marah – marah demi membela tulisannya yang sesat tersebut.
Jelaslah bahwa Sayyid Quthb memiliki penyimpangan yang harus diperingatkan kepada ummat. Karena hal itu merupakan sikap kasih sayang ahlus sunnah kepada yang sudah mati. Dan kalau tulisan – tulisan sesat itu diikuti, maka orang yang hidup ini mengirim dosa keada Sayyid Quthb di kuburannya. Wallohu a’lam
Kami akhiri risalah ini dengan firman Alloh ta’ala:
Dan jika engkau bertanya kepada mereka niscaya mereka akan mengatakan sesungguhnya kami hanya bergurau dan bermain – main saja. Katakanlah “pakah dengan ayat – ayatNya dan RosulNya kalian berolok – olok?!”. Tidak usah kalian meminta maaf karena kalian telah kafir setelah beriman… (QS. At Taubah: 65-66)
Janganlah engkau jadikan orang – orang rendahan berani mencela ulama’ bahkan lancing mengatakan kami laki-laki dan mereka laki-laki. Ketahuilah bahwa kejelekan itu berawal dari kejelekan(mencela ulama’). (Qowaid Taamuli Ma’al Ulama’ )
Semoga Alloh ta’ala membuka hati mereka, menyadarkan mereka dan member hidayang kepada mereka agar menjaga lisan mereka dari menggibah para Ulama’ ahlus Sunnah. Hanya kepaa Alloh-lah tempat mengadu dan memohon pertolongan.